Kehadiran agama Islam yang dibawa nabi
Muhammad SAW., diyakini dapat menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang
sejahtera lahir dan batin. Di dalamnya
terdapat berbagai petunjuk tentang bagaimana seharusnya manusia menyingkap
hidup dan kehidupan ini secara lebih bermakna dalam arti yang seluas-luasnya.
Petunjuk agama mengenai berbagai
kehidupan manusia, sebagaimana terdapat di dalam sumber ajarannya, al-Quran dan
Hadits, tampak amat ideal. Islam mengajarkan kehidupan yang dinamis dan
progresif, menghargai akal pikiran pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
bersikap seimbang dalam memenuhi kebutuhan material dan spiritual, senantiasa
mengembangkan kepedulian sosial, menghargai waktu, bersikap terbuka, demokratis,
berorientasi pada kualitas, egaliter, cinta kebersihan, berakhlak mulia dan
bersikap positif.
Fazlur Rahman, sejalan dengan pernyataan
tersebut, berpendapat bahwa ajaran al-Quran menitikberatkan pada monoteisme dan
keadilan sosial.
Sejak kehadiran Islam di muka bumi ini,
Islam telah tampil sebagai agama yang memberi perhatian pada keseimbangan hidup
antara dunia dan akhirat. Muamalah jauh lebih luas dari ibadah. Keterkaitan
agama dengan masalah kemanusiaan menjadi penting, jika dikaitkan dengan situasi
kemanusiaan di zaman modern ini.
Dewasa ini manusia menghadapi berbagai macam
persoalan yang benar-benar membutuhkan pemecahan segera. Situasi yang penuh
dengan dengan problematik di dunia modern justru disebabkan oleh perkembangan
pemikiran manusia sendiri. Di balik kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
dunia modern sesungguhnya menyimpan sesuatu yang dapat menghancurkan martabat
manusia. Umat manusia telah berhasil
mengorganisasikan ekonomi dan menata struktur politik. Membangun
peradaban maju untuk dirinya sendiri, tetapi pada saat yang sama manusia telah
menjadi tawanan dari hasil ciptaanya sendiri. Sejak manusia memasuki zaman
modern, manusia mengembangkan potensi rasional, irrasional dan belenggu hukum
alam yang mengikat kebebasan manusia. Tetapi ternyata di dunia modern ini
manusia tidak dapat melepaskan diri dari belenggu lain, yaitu penyembahan pada
hasil ciptaan dirinya sendiri.
Dalam keadaan demikian, sudah mendesak
untuk memiliki ilmu pengetahuan yang mampu membebaskan manusia dari berbagai
problema tersebut di atas. Ilmu pengetahuan yang dimaksud adalah ilmu
pengetahuan yang dikaji dari nilai-nilai agama. Hubungan Islam dengan
pengetahuan sangat erat kaitannya, karena Islam tanpa ilmu pengetahuan berarti
buta. Ilmu tanpa iman menyebabkan musyrik.
Ilmu pengetahuan yang bernuansa islam
adalah ilmu pengetahuan yang mengakui adanya upaya gerakan kelompok yang
membela, bertindak, bersifat dan sejalan dengan ilmu keislaman.
Dengan ilmu bernuansa Islam, dapat
dibangun segala bidang berdasarkan agama Islam. Tidak perlu takut atau khawatir
terhadap dominasi sains baru dan globalisasi yang terjadi dari golongan
manapun, karena sesungguhnya segala ilmu itu bersumber pada Tuhan Yang Maha
Esa. Islam membuka diri terhadap seluruh warisan budaya Islam. Islam adalah
sebuah paradigm terbuka.
Kehidupan manusia ingin tetap
terpelihara dengan baik, dan ilmu pengtahuan diharapkan dapat menjadi salah
satu alternative yang strategis bagi pengembangan manusia pada era globalisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar